Rabu, 13 Oktober 2010

Nurhayati subakat

Nurhayati subakatDRA. NURHAYATI SUBAKAT, APT INGIN MEMBUAT CANTIK BANYAK ORANG  Industri kosmetik Wardah saat ini memang berkembang pesat, bahkan mampu mensponsori beberapa event besar baik on air atau off air. Selama kurang lebih 13 tahun perjalanannya, Wardah telah menempati hati banyak peminat kosmetik, khususnya peminat kosmetik muslimah. Dibalik semua kesuksesan Wardah, ada sebuah nama yang berperan yaitu Dra. Nurhayati Subakat., Apt, ditangannyalah Wardah bisa menjadi besar seperti sekarang ini.   Menjadi Apoteker Karena Ingin Melakukan Pekerjaan di Rumah  Lahir 57 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 27 Juli 1950, Ibu Nurhayati tampak lebih muda dari usia yang sebenarnya. Ketika ditanya resep awet mudanya, Ibu tiga orang anak ini langsung menjawab sambil tersenyum, "kan selalu pake kosmetik Wardah," katanya. Masa kecil Ibu Nurhayati di habiskan di Padang Panjang, baru ketika lulus dari Pesantren Diniah Putri Padang Panjang, beliau mulai pindah dan sekolah di Padang.  Awalnya, beliau bingung untuk memilih jurusan apa yang ingin dituju ketika lulus SMA. "Yang pasti Ibu saya ingin nantinya saya bisa melakukan pekerjaan saya di rumah," katanya lagi. Ibu Nurhayati pun mendengar dari kakaknya yang sebelumnya sudah kuliah di ITB mengenai jurusan farmasi dan beliau mulai tertarik. "Katanya kalau kuliah di Farmasi bisa punya apotek, nah saya juga berniat bikin apotek nantinya, jadi saya terjun ke Farmasi," katanya tersenyum. Namun, saat ini harapannya untuk memiliki apotek sendiri belum bisa terwujud, tapi tidak menjadi masalah karena Industri kosmetik Wardah menggantikan semunya.  Saat kuliah di Farmasi ITB pun, Ibu Nurhayati termasuk mahasiswa yang pintar, terbukti dari kemampuannya lulus tepat waktu dengan predikat lulusan terbaik. "Saya pernah dapat Kalbe Farma Award loh," katanya bangga. Melihat perbedaan penampilan mahasiswa saat ini dengan saat dia kuliah dulu, menjadi alasan untuknya membangun industri kosmetik Islami Wardah. "Saat ini hampir 50 persen mahasiswa kuliah dengan menggunakan jilbab, lain dengan saya dulu, hanya saya dan kakak saja yang pakai jilbab," kata Ketua II Perkosmi yang juga aktif di Jaringan Usahawati Mandiri ini. Kepekaannya terhadap peluang bisnis, membuatnya mantap untuk membangun usaha kosmetik Wardah.       Mencuri Ilmu dari Pengalaman  Ketika lulus Apoteker ITB, Ibu Nurhayati mulai bekerja dan menekuni profesinya. Beliau pernah bekerja di Rumah Sakit Umum di Padang sebagai Apoteker, baru setelah itu pindah ke Jakarta dan bekerja di Wella kosmetik sebagai Staff Quality Control. Pengalamannya menjadi QC di Wella, membuat dia berani untuk membuka usaha kosmetik sendiri.  Selama bertahun-tahun berjalan, Ibu Nurhayati memang mengalami jatuh bangun. Namun karena semangat yang besar dan pantang menyerah, beliau terus bangkit. Di tahun-tahun awal Wardah berdiri, Ibu Nurhayati sempat mendapatkan musibah kebakaran yang menghabiskan rumah dan pabriknya. Musibah ini sempat membuat Ibu Nurhayati bingung mencari cara melanjutkan usahanya, namun berkat motivasi beliau yang tinggi dan bantuan dari pihak lain  yang bersedia meminjamkan tempat, dalam satu tahun Pabrik tersebut bisa terbangun kembali. "Adanya musibah dan hutang yang harus dilunasi yang membuat saya harus bangkit dan tetap menjalankan industri ini," katanya tegas.  Semangat juang Ibu Nurhayati memang tidak lagi diragukan, oleh karena itu jugalah beliau sangat menginginkan Wardah kelak dikelola oleh SDM yang tangguh. "Sejauh ini Alhamdulillah kendala dan hambatan bisa kami atasi semuanya, mudah-mudahan ke depannya kami bisa memperbesar usaha kami," kata wanita yang hari-harinya selalu berbusana muslimah ini.  Namun, ditengah-tengah kesibukannya saat ini, Ibu Nurhayati ternyata masih ingin terus menyenangkan orang lain. "Saya senang jika bisa menyenangkan orang lain," katanya. Yah, Ibu Nurhayati memang telah berusaha untuk menyenagkan orang lain, khususnya dengan memberikan lapangan pekerjaan bagi mereka. Selain dari ingin menyenangkan orang lain, Ibu yang terkenal hobi traveling ini juga punya satu ambisi, "Saya ingin membuat cantik banyak orang," katanya tersenyum.   ISFI Harus Bermanfaat Bagi Anggotanya  Ketika Reporter MEDISINA menanyakan mengenai ISFI pada Ibu Nurhayati, beliau dengan jujur mengaku tidak terlalu banyak tau mengenai ISFI. Namun, menurut istri dari Bapak Subakat ini, sebuah organisasi profesi harus bisa merangkul semua anggotanya, dalam arti disini adalah apoteker. ISFI harus bermanfaat untuk anggotanya.  Komunikasi antar apoteker juga harus ditingkatkan, mungkin dengan mengadakan acara seperti seminar, komunikasi itu bisa berjalan. "Kalau bisa ISFI sering mengadakan pelatihan-pelatihan dengan pembicaranya orang yang sudah dikenal di kalangan apoteker, jadi apoteker bisa bertemu dalam seminar tersebut," katanya. Menurutnya lagi, dengan adanya seminar-seminar, informasi dari apoteker satu ke yang lainnya bisa tersampaikan, khususnya mengenai info lowongan kerja. "hmmm...tapi seminarnya jangan mahal-mahal," katanya sambil tertawa. (Vta dan Mta)

http://www.ikatanapotekerindonesia.net/artikel-a-konten/intermezzo/481-ingin-membuat-cantik-banyak-orang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar